1. Apa dan Bagaimana Sih Proses Perencanaan
Itu?
Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses yang tersusun secara sistematis, rasional atau logis, untuk tujuan tertentu, dalam batas batas tertentu. Oleh sebab itu, perencanaan terdiri atas komponen berikut:
1.Kegiatan menyusun rencana. Rencana adalah hasil dari suatu kegiatan perencanaan berupa gagasan, alat, model (tentang, untuk, dengan) tujuan tertentu.
2. Usaha merumuskan gagasan menjadi realita
3.Tertata, Terstruktur, Terarah, Terkoordinasi dan Terpadu
4.Efisien, Optimal, Sustainable atau Berkelanjutan dan Continuum
Proses perencanaan secara sederhana dan general sendiri terdiri atas kegiatan:
1. Input (masukan) berupa data
2.Proses atau analisis
3.Output atau Produk atau Keluaran
Setelah diimplementasikan, proses perencanaan memiliki siklus yang
mengalami modifikasi sebagai bentuk perbaikan yang dianggap lebih baik terhadap
proses perencanaan secara general sebagai berikut:
Proses perencanaan tersebut bersiklus membentuk suatu sistem yang
saling sambung-menyambung dan tidak terputus (continuum) dalam tiap tahapannya
. Berikut diagram tahapan proses perencanan:
Secara menyeluruh, proses perencanaan dijabarkan melalui beberapa metode dan teknik untuk tiap tahapan yaitu sebagai berikut:
1.Data atau Informasi : Pengumpulan dan pengolahan data
2. Proses : Analisis dan Proyeksi, Perumusan Tujuan dan Sasaran, Penyususunan Dokumen Rencana
3.Rencana dan Implementasi : Implementasi rencana kepada obyek perencanaan
4.Umpan Balik : Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian sebagai umpan balik menjadi data bagi proses perencanaan selanjutnya.
Ruang Lingkup Perencanaan meliputi:
1.Area : rumah, lingkungan, kawasan, metropolitan, daerah, propinsi, nasional. antar negara.
2.Sektor : sosial, ekonomi, fisik
3.Waktu : jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang
Pendekatan dalam Proses Perencanaan
1. Pendekatan Politis
Contoh pendekatan ini adalah program pembangunan yang ditawarkan
oleh calon Kepala Daerah pada waktu kampanye, yang setelah terpilih program
tersebut diadopsi dan “dikemas” dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) atau RenStraDa.
Dalam proses perencanaan politik ini, pemilihan langsung dipandang
sebagai proses perencanaan karena menghasilkan rencana pembangunan dalam bentuk
visi, misi, dan program yang ditawarkan Presiden / Kepala Daerah terpilih
selama kampanye.
2. Pendekatan Teknokratis
Rumusan rencana yang dibuat dalam pendekatan teknokratis
berdasarkan konsep, teori, akademis sebagai masukan proses paritipatoris atau
politis. Perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional, atau oleh
lembaga / unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan.
3. Pendekatan Partisipatif
Dalam pendekatan partisipatif (partisipatoris), rumusan rencana
yang dibuat menggunakan proses partisipatif, melibatkan “stakeholders” setempat
4. Pendekatan Atas-Bawah
Rumusan rencana yang dibuat dalam pendekatan Atas-Bawah (top down)
adalah di dalam konteks birokrasi pemerintahan yang bersifat hierarkis.
5. Pendekatan Bawah-Atas
Dalam pendekatan ini, rumusan rencana yang dibuat dan ditawarkan
oleh lapisan “masyarakat” atau komunitas “bawah” (grassroot – akar rumput)
kepada lapisan atau tingkat “governance” atas.
Pelaku kunci berbeda untuk tiap perioda/ aliran perencanaan. Para pelaku kunc perencanaan tersebut sesuai pada pendekatan yang dianut pada era atau daerah tersebut, antara lain
1. Masa Teokrasi (pelaku kunci: raja/ penguasa/ pemerintah).
2. Masa Teknokrasi (pelaku kunci: pakar/ perencana).
3. Masa Demokrasi (pelaku kunci: masyarakat dan dunia usaha).